Pratinjau Ketenagakerjaan Australia: Kehilangan Pekerjaan Pada Bulan September Akan Picu Pemangkasan Suku Bunga RBA

• Tingkat pengangguran Australia terlihat lebih tinggi di 7,1%.

• Kebangkitan virus corona mempengaruhi skenario ketenagakerjaan.

• Data pekerjaan yang suram akan memicu penurunan suku bunga RBA pada bulan November dan melemahkan AUD.

Dengan terjadinya lonjakan virus corona sekali lagi di Victoria dan New South Wales (NSW), dua negara bagian terpadat di Australia, pada hari Rabu, data ketenagakerjaan bulan September di negara itu yang akan dirilis pada hari Kamis akan semakin menarik perhatian.

Laporan pasar tenaga kerja Australia dapat membuka jalan bagi penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Reserve Bank of Australia (RBA), karena fokus bank sentral tetap pada bursa kerja dan inflasi.

Meningkatnya pengangguran

Terlepas dari kejutan positif yang disampaikan oleh data ketenagakerjaan pada bulan Agustus, pasar memperkirakan kehilangan pekerjaan 35 ribu pada bulan September, memperhitungkan dampak pembatasan Tahap 4 Victoria yang diterapkan untuk menahan penyebaran virus. Tingkat Pengangguran diperkirakan akan bergerak lebih tinggi ke 7,1% dari 6,8% di bulan Agustus, meskipun kemungkinan akan tetap di bawah tingkat yang terlihat di bulan Juni dan Juli. Tingkat Partisipasi terlihat stabil di 64,8% bulan lalu, tidak melukiskan gambaran yang menguntungkan dari bursa pekerjaan Australia.

virus Corona dan kehilangan pekerjaan

Hingga seminggu lalu, negara Pasifik Selatan itu melaporkan nol kematian akibat COVID-19. Namun, seiring waktu kekhawatiran virus merembes kembali, dengan cluster baru ditemukan di NSW dan Victoria, yang kemungkinan menyebabkan penundaan dalam pelonggaran pembatasan. Meskipun hal ini dapat memengaruhi publikasi data ketenagakerjaan berikutnya, hal ini mungkin tidak luput dari perhatian RBA di tengah meningkatnya perkiraan untuk pemangkasan suku bunga pada bulan November.

Bank sentral Australia berpegang teguh pada kebijakan moneternya minggu lalu tetapi tetap membuka peluang untuk pelonggaran tambahan demi mendukung pemulihan ekonomi yang dilanda virus. Gubernur Phillip Lowe, bagaimanapun, mengesampingkan penerapan suku bunga negatif.

“Dewan berpandangan untuk menangani tingkat pengangguran yang tinggi sebagai prioritas nasional yang penting ... Dewan terus mempertimbangkan bagaimana pelonggaran moneter tambahan dapat mendukung pekerjaan karena ekonomi dibuka lebih jauh”.

Perlambatan dalam pemulihan pasar pekerjaan akan membutuhkan RBA untuk mempercepat upayanya untuk mencapai tujuan ketenagakerjaannya, yang menyiratkan bahwa penurunan suku bunga dapat terjadi bulan depan.

Pada nilai AUD, RBA mengatakan bahwa apresiasi mata uang tersebut konsisten dengan harga komoditas yang lebih tinggi, meskipun mereka menambahkan: “sementara anggota mencatat bahwa dolar Australia secara luas selaras dengan faktor penentu fundamentalnya, kurs yang lebih rendah akan memberikan lebih banyak bantuan dalam pemulihan ekonomi Australia.”

Prospek teknis AUD/USD

Dolar Australia telah muncul sebagai mata uang G10 dengan kinerja terbaik dan naik lebih dari 30% dari level terendah Maret terhadap dolar AS. Namun, saat ini apresiasi AUD tidak terlalu menjadi perhatian RBA, seperti dalam kutipan komentar di atas.

Menuju ke laporan pekerjaan, AUD/USD tetap tertekan di bawah 0,7200, terutama didorong oleh meningkatnya permintaan safe haven dolar AS di tengah meningkatnya risiko virus corona dan kebuntuan stimulus fiskal AS.

Jika laporan tersebut secara positif mengejutkan pasar, dengan kenaikan pengangguran yang kurang dari perkiraan dan/atau kehilangan pekerjaan yang lebih kecil, AUD/USD bisa rebound menuju level kritis di 0,7244, tertinggi dua minggu. Jika angka suram, spot bisa mempercepat penurunannya untuk menantang moving average (DMA) 100-hari di 0,7088.

Grafik harian