简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Mata uang rupiah (USD/IDR) kembali melemah 11 point pada perdagangan senin sore (20/6). Sebelumnya Rupiah sempat melemah 15 point di level Rp 14.836 dari penutupan sebelumnya di level Rp 14.824
“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 14.820 - Rp 14.870,” kata Ibrahim Assuaibi Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka, Senin (20/6).
Menurutnya dollar AS melemah sejenak untuk menarik napas setelah minggu yang bergejolak yang melihatnya mundur tajam dari tertinggi dua dekade terhadap mata uang utama. Namun, itu pulih setengahnya pada akhir pekan lalu karena investor terus menilai prospek kebijakan moneter AS dan risiko resesi menyusul kenaikan suku bunga terbesar Federal Reserve sejak 1995.
BOJ pada hari Jumat melawan gelombang pengetatan yang mencakup Fed, Bank of England dan bahkan kenaikan setengah poin yang mengejutkan dari Swiss National Bank, sementara juga menolak serangan dari spekulan pasar obligasi yang menguji komitmen otoritas moneter terhadap toleransi 25 basis poinnya. sekitar target nol persen untuk imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 10-tahun.
Bank sentral utama memperketat kebijakan moneter pekan lalu dengan kenaikan suku bunga. Amerika Serikat. Federal Reserve memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin Rabu lalu, terbesar sejak 1994, meskipun risiko resesi meningkat. Anehnya, Swiss National Bank juga menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada hari Kamis sementara Bank of England mengikuti untuk menaikkan menjadi 1,25% pada hari yang sama.
Ketua Fed Jerome Powell akan bersaksi di depan Senat dan DPR pada Rabu dan Kamis. The Fed berjanji pekan lalu bahwa komitmennya untuk menjinakkan inflasi adalah “tanpa syarat” sementara Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan pada hari Sabtu bahwa ia akan mendukung kenaikan lagi sebesar 75 basis poin pada bulan Juli.
Presiden Joe Biden mengatakan pada hari Sabtu bahwa dia sedang mempertimbangkan untuk menaikkan beberapa tarif di China dan kemungkinan jeda pada pajak gas federal untuk melawan inflasi.
Sentimen Internal
Ibrahim menambahkan pemerintah dan Bank Indonesia perlu mewaspadai dari kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS sebesar 75 basis poin menjadi 1,5-1,75% minggu lalu, yang dampaknya sudah terasa dari melemahnya mata uang rupiah. Dengan kenaikan suku bunga tersebut, maka arus modal asing Kembali keluar di pasar surat utang karena spread antara yield SBN dan yield treasury di tenor yang sama semakin menyempit.
“Investor asing cenderung mengalihkan dana ke negara maju, memicu capital outflow di emerging market,” jelas Ibrahim yang juga Analis Forex.
Menurut survei pemantauan harga Bank Indonesia yang dilakukan pada minggu ketiga Juni, inflasi meningkat sebesar 0.43% mom atau 4.8% yoy. Kenaikan tersebut disebabkan oleh fenomena La Niña, yang menyebabkan harga sejumlah bahan pangan seperti cabai, cabai rawit, dan bawang merah melambung tinggi.
Guna untuk menanggulangi ini semua, maka BI akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait dan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut
Lionel Priyadi, Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas menjelaskan inflasi yang semakin kuat ditambah dengan pelemahan Rupiah dapat memaksa Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga lebih awal dari yang direncanakan.
“Sebelumnya, kami memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga sebesar 25bps menjadi 3,25% pada bulan ini. Namun dengan kondisi saat ini, kami melihat kemungkinan BI akan menaikkan suku bunga sebesar 50bps menjadi 4%,” jelas Lionel dalam risetnya Senin ini.
Dalam pandangan Samuel Sekuritas, kenaikan suku bunga BI akan bergantung pada sentimen investor asing.
“Khususnya apakah arus keluar modal asing yang sedang berlangsung akan semakin melemahkan nilai tukar Rupiah hingga Rp15,000 per USD atau tidak,” jelas Lionel.
Artikel ini telah tayang di id.investing.com oleh Eldo R.
https://id.investing.com/news/forex-news/rupiah-terus-rapuh-analis-prediksi-bi-rate-bisa-segera-naik-ke-4-2189007
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
PT. Indosukses Futures telah menarik perhatian para trader Indonesia sebagai salah satu broker forex yang resmi terdaftar dan diawasi oleh BAPPEBTI. Meski status regulasi ini menjadi jaminan keamanan, pengalaman pengguna yang nyata menunjukkan adanya perbedaan pendapat di antara para trader.
Di tengah dinamika pasar keuangan yang semakin kompetitif, Broker Windsor menghadirkan inovasi terbarunya untuk tahun 2025. Melalui program spesial yang menawarkan bunga hingga 2% pada seluruh saldo trading, WIT IT Solutions Ltd memberikan kesempatan bagi para trader untuk mendapatkan penghasilan pasif secara konsisten.
WeTrade International LLC, salah satu broker multi-aset terkemuka, telah mengukir langkah penting di 2025 dengan resmi mengantongi lisensi dari Cyprus Securities and Exchange Commission (CySEC). Penghargaan regulasi ini bukan hanya menjadi bukti komitmen perusahaan terhadap transparansi dan keamanan, tetapi juga membuka peluang ekspansi luas di seluruh Uni Eropa melalui hak passporting yang diakui oleh MiFID II.
Dalam dunia trading yang kompetitif, memilih broker yang tepat adalah langkah krusial untuk mencapai kesuksesan. **CAPITAL.COM** telah muncul sebagai salah satu broker forex dan CFD populer dengan berbagai inovasi dan layanan digital lengkap, namun masih banyak ditemukan pendapat Pro dan Kontra diantara para penggunanya.