简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Pasar obligasi pemerintah AS mengalami gejolak hebat, terutama pada surat utang jangka panjang yang dilepas secara besar-besaran. Bukan sekadar ekspektasi suku bunga yang berubah, namun juga mencermin
Pasar obligasi pemerintah AS mengalami gejolak hebat, terutama pada surat utang jangka panjang yang dilepas secara besar-besaran. Bukan sekadar ekspektasi suku bunga yang berubah, namun juga mencerminkan kekhawatiran pasar atas kondisi fiskal AS, likuiditas, dan risiko kredit. Di sisi lain, harga emas terus menanjak, menegaskan perannya sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian global.
1. Risiko Utang Meningkat, Pasar Goyah
Defisit anggaran AS yang melebar dan belum tercapainya kesepakatan plafon utang telah menimbulkan keraguan terhadap kelayakan kredit AS. Spread CDS obligasi AS (biaya perlindungan gagal bayar) terus melebar, menandakan tingginya permintaan perlindungan risiko. Sejumlah institusi mulai menjual obligasi jangka panjang untuk mengantisipasi krisis likuiditas.
2. Dana Leverage Meledak, Guncangan Pasar Membesar
Banyak hedge fund menggunakan leverage tinggi untuk strategi arbitrase antara pasar spot dan futures obligasi. Namun, volatilitas pasar baru-baru ini memperbesar kerugian strategi ini. Data dari Apollo menunjukkan posisi net short hedge fund di futures obligasi AS sudah melampaui USD 800 miliar—tekanan jual luar biasa besar. Pada April lalu, sebuah dana milik bank Jepang dilaporkan bangkrut akibat posisi obligasi AS, memicu efek domino dan eksodus dari strategi serupa.
3. Arus Modal Mengalir ke Emas, Harga Cetak Rekor Baru
Meningkatnya risiko kredit dolar mendorong investor mencari aset fisik yang tak bergantung pada kepercayaan negara;
Modal keluar dari aset finansial untuk mencari alat lindung nilai;
Meskipun suku bunga naik, emas tetap diminati—tanda ini bukan krisis likuiditas, tapi krisis kepercayaan.
Harga emas kini stabil di kisaran USD 3.200–3.270 per ons. Jika masalah fiskal memburuk, harga bisa menantang level yang lebih tinggi lagi.
4. Tekanan Penerbitan Surat Utang Masih di Depan Mata
Pada Mei mendatang, jika kesepakatan plafon utang tercapai, Departemen Keuangan AS akan kembali menerbitkan obligasi besar-besaran untuk mengisi ulang Treasury General Account (TGA)—artinya menyedot likuiditas dari pasar. Sementara alat penyerapan likuiditas seperti ONRRP (reverse repo semalam) telah turun dari USD 2,67 triliun ke hanya USD 620 miliar. Hal ini membuat pasar lebih rentan terhadap tekanan likuiditas ke depan.
Gejolak di pasar obligasi AS saat ini adalah cerminan dari gabungan masalah: suku bunga, utang, likuiditas, dan kepercayaan pasar. Modal perlahan keluar dari aset keuangan berisiko tinggi dan mengalir ke aset keras seperti emas, membentuk tren risk-off. Selama ketidakpastian fiskal dan likuiditas masih membayangi, tren naik emas berpotensi berlanjut.
[Harga Emas Secara Teknikal]
Secara teknikal, tren naik emas masih solid. Setelah menembus rekor USD 3.245 per ons, harga kini menuju USD 3.265. Jika batas ini tembus, target selanjutnya adalah USD 3.290.
Resistance: USD 3.290
Support: USD 3.200, USD 3.245
Peringatan Risiko: Seluruh pendapat, analisis, data, atau informasi di atas merupakan komentar pasar umum dan tidak mencerminkan pandangan resmi platform ini. Segala risiko ditanggung sendiri oleh pembaca. Harap berinvestasi dengan bijak.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.