简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Ikhtisar:Presiden Federal Reserve New York, John Williams, menyatakan bahwa kebijakan tarif Trump berpotensi terus memicu inflasi dan meningkatkan tingkat pengangguran, bahkan bisa membawa risiko stagflasi. Pe
Presiden Federal Reserve New York, John Williams, menyatakan bahwa kebijakan tarif Trump berpotensi terus memicu inflasi dan meningkatkan tingkat pengangguran, bahkan bisa membawa risiko stagflasi. Pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan akan melambat secara signifikan. Saat ini, The Fed berada dalam dilema karena tekanan inflasi dan risiko perlambatan ekonomi berjalan beriringan, sementara ruang kebijakan moneter semakin terbatas. Setelah pertemuan FOMC, Ketua The Fed Jerome Powell juga menyampaikan pandangan hawkish bahwa pemangkasan suku bunga tidak mungkin dilakukan sebelum kebijakan tarif menjadi lebih jelas, mengingat masa tenggang tarif tambahan 90 hari akan berakhir pada 8 Juli.
(Gambar 1: Indeks Inflasi dan Harga Produksi AS. Sumber: S&P Global)
Data PMI harga output AS yang dirilis oleh S&P Global menunjukkan tekanan inflasi yang semakin tinggi. Kenaikan harga dipicu oleh biaya pemasok, gangguan rantai pasok, dan pelemahan nilai tukar. Inflasi sektor jasa mencapai level tertinggi dalam 7 bulan terakhir, sementara kenaikan harga di sektor manufaktur mencatat rekor tertinggi dalam 29 bulan. Data inflasi (CPI dan PPI) untuk bulan April yang akan dirilis minggu ini diperkirakan akan menunjukkan peningkatan.
Pertumbuhan aktivitas bisnis sektor jasa melambat tajam, mencatat ekspansi terlemah kedua dalam 12 bulan terakhir. Sektor manufaktur nyaris stagnan, dan data penjualan ritel serta produksi industri yang akan dirilis minggu ini diperkirakan menunjukkan pelemahan.
Meskipun negosiasi perdagangan AS-Jepang masih mengalami kebuntuan, hubungan perdagangan bilateral AS-Tiongkok menunjukkan titik terang. Dalam pertemuan akhir pekan lalu, meskipun tidak mengumumkan rincian, kedua belah pihak mengklaim adanya kemajuan substansial. Pihak Tiongkok mengungkapkan bahwa mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan telah mulai dibentuk, dan dialog mendalam akan terus dilanjutkan.
Mengulas kembali April lalu, AS sempat mengenakan tarif sebesar 145% terhadap produk Tiongkok, dan sebagai balasan, Tiongkok mengenakan tarif sebesar 125% terhadap barang-barang AS. Kini, dengan sikap kedua pihak yang mulai melunak, serta kesepakatan antara AS dan Inggris minggu lalu, menandakan bahwa fase terburuk dari konflik perdagangan mungkin telah berlalu. Sinyal positif ini memicu penguatan pasar aset berisiko dan mendorong kenaikan harga minyak mentah global, sementara aset safe haven justru mengalami tekanan harga yang signifikan.
Analisis Teknikal Emas
Pada grafik 1 jam, harga emas saat ini menguji dukungan di 3257 dan diperkirakan akan bergerak dalam kisaran konsolidasi 3257–3292. Jika harga menembus batas bawah 3257, dapat membuka peluang untuk posisi short jangka menengah dengan volume kecil, dengan target dukungan berikutnya di 3237 dan stop loss disarankan $5–10. Sebaliknya, jika harga menembus resistance 3292, peluang posisi long dengan volume kecil dapat dipertimbangkan, target resistance berikutnya di 3320, dengan stop loss serupa $5–10.
Support: 3237, 3257
Resistance: 3292, 3320
Peringatan Risiko: Semua pandangan, analisis, data harga, maupun informasi lain dalam artikel ini hanya sebagai komentar pasar secara umum dan tidak mewakili posisi resmi platform. Segala keputusan investasi menjadi tanggung jawab masing-masing pembaca. Harap berhati-hati dalam melakukan transaksi.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.